Cara Guru Penjaskes Menerapkan Kegiatan Belajar Saat Physical Distancing - Jarangopi

Cara Guru Penjaskes Menerapkan Kegiatan Belajar Saat Physical Distancing

PENERAPAN PEMBELAJARAN DARING PENJASKES

SD NEGERI 01 SRIMULYO KEC. BELITANG MULYA 
Oleh : Bambang Jatmiko, S.Pd
         
         Penyebaran virus corona (COVID-19) yang kian luas di Indonesia, membuat kita selaku dewan pendidik harus berfikir secara  kreatif dan seefisien mungkin bagaimana cara kita melakukan proses kegiatan pembelajaran melalui berbagai media. Penyebaran virus corona (COVID-19) yang kian luas di Indonesia, membuat kita selaku dewan pendidik harus berfikir secara kreatif dan seefisien mungkin bagaimana cara kita melakukan proses kegiatan pembelajaran melalui berbagai media. Kita semua tau bahwa berbagai upaya pmerintah pusat hingga daerah telah di lakukan semaksimal mungkin, salah satunya yaitu dengan adanya regulasi mengharuskan kita untuk “Physical Distancing”, ini tentunya dilakukan dalam  upaya mencegah  penyebaran virus corona . Masyarakat dihimbau untuk menerapkan physical distancing dengan di rumah saja. Bahkan, sudah   mulai banyak sekolah yang menerapkan pembelajaran daring (online) dari rumah masing-masing.

  


         Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara daring tentunya memiliki tantangan tersendiri, karena baik guru, murid, maupun orang tua murid harus beradaptasi dengan sistem ini.
Namun, bukan berarti belajar secara daring tidak bisa efektif. Say akan coba membagikan pengalaman  ketika menerapkan pembelajaran daring kepada kepada siswa siswi SD Negeri 01 Srimulyo KEc. Belitang Mulya. Tentunya kita harus siapkan dulu bahan ajar apa yang kira-kira sesuai dengan materi yang kita ajarkan, kita harus selalu kreatif sehingga walau belajar di rumah para siswa dapat menerima pelajaran tersebut dengan menyenangkan, efektif, dan tidak terlalu memberatkan.
“Tugas yang diberikan jangan bersifat paper and pen, namun lebih kepada tugas yang kreatif, rentang waktu yang diberikan juga harus lebih longgar, dan beban pekerjaannya jangan seperti di kelas, lebih dibuat bite size.
  1. Sebagai contoh misalnya : kita buatkan beberapa soal latihan versi manual yang kita kirimkan lewat group WA kelas yang kita ajar, siswa megerjakan soal pada selembar kertas, kemudian jawabannya cukup di foto kemudian kirimkan via pribadi kepada guru yang bersangkutan
  2. Kita bisa buatkan soal versi online dengan menggunakan laman yang di sediakan oleh google drive, jadi siswa cukup mengerjakan soal dan memilih jawaban tanpa harus menggunakan paper and pen, cukup klik saja dengan menggunakan HP android/komputer siswa sudah dapat mengirimkan jawaban kepada guru yang bersangkutan.
  3. Menyajikan bentuk-bentuk lapangan olahraga yang di kirimkan melalui Group WA, siswa di perintahkan untuk menggmbar ulang sesuai dengan yang di perintahkan, tidak hanya belajar kreatif, selain mengamati gambar, siswa juga dapat memahami bentuk dan ukuran lapangan yang akan di gambar.
  4. Memberikan tugas praktek yang ada hubungannya dengan pendidikan kesehatan, misal siswa di perintahkan untuk menjaga kebersihan di rumah, menyapu, mencuci, mengepel, membersihkan halaman, menjaga kebersihan diri, bagaimana cara melaporkan tugas tersebut…siswa memberikan dokumentasi terhadap kegiatan praktek yang di lakukan di rumah, kemudian di kirimkan ke guru yang bersangkutan..
Berikut contohnya : 
Contoh tugas-tugas semacam inilah yang akan berdampak positif pada karakter siswa, selain mereka memiliki tanggung jawab yang harus di selesaikan, secara otomatis dapat melatih siswa untuk senantiasa membantu orang tua di rumah dengan cara menjaga kebersihan.
okey sobat, mungkin ini sedikit pengalaman saya dalam menerapkan pola Physical Distancing bagi siswa siswi SD Negeri 1 Srimulyo Kec. Belitang Mulya Kab. OKU Timur.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top