
Berdasarkan sejarahnya, atletik ini berasal dari bahasa Yunani “athlon” yang berarti “kontes”. Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Cabang olahraga atletik yang dipertandingkan saat itu hanya satu, lari.
Dalam perkembangannya, walaupun atletik telah ada dari sejak lama, namun organisasi atletik internasional baru terbentuk pada tanggal 17 Juli 1912 pada Olimpiade ke-5 di Stockhom, Swedia dengan nama “International Amateur Athletic Federation” yang disingkat IAAF. Sejak saat itu, atletik mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Di Indonesia, olahraga atletik mulai berkembang dan dikenal masyarakat secara luas setelah terbentuknya Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau biasa disingkat dengan PASI pada 3 September 1950.
Lari menjadi induk dari semua olahraga yang ada di dunia. Dalam perkembangannya, lari dibagi dengan beberapa jenis dan nomor. Ada lari jarak pendek dengan 3 nomor yaitu 100 m, 200 m, dan 400 m. Lalu ada lari jarak menengah dengan nomor 800 m, dan 1500 m. Kemudian lari jarak jauh yang mempertandingkan nomor lari 5000 m, 10.000 m, dan 42.195 m.
Selain itu ada juga lari estafet, yang dilakukan secara bergantian dengan empat pelari menggunakan tongkat. Nomor lari estafet yaitu 4 X 100 , 4 X 400. Terakhir adalah lari gawang. Ini adalah jenis lari yang menggunakan beberapa rintangan semacam gawang kecil dengan jarak tertentu. Nomor lari gawang gawang ada 110m, dan 400m.
Bedanya dengan lari, gerakan pada cabang olahraga atletik jalan cepat dilakukan secara terus menerus tanpa adanya hubungan terputus dengan area tanah. Setiap kali melangkah, maka kaki harus menyentuh tanah sebelum kaki yang satunya akan melangkah ke depan.
Ini adalah cabang olahraga atletik dengan mempertandingkan jarak terjauh lompatan sebagai pemenangnya. Kamu harus lari sekencang mungkin sebelum akhirnya melompat dengan mendarat di atas bak yang berisi pasir. Ada beberapa gaya untuk lompat jauh, gaya jongkok, gaya menggantung/jingkat, dan gaya berjalan di udara (walking in the air).
Lompat tinggi adalah cabang olahraga atletik yang berupa lompatan. Lompat tinggi juga merupakan gerakan yang dilakukan untuk melompat setinggi-tingginya melewati mistar atau penghalang setinggi-tingginya. Atlet yang melompat paling tinggi tanpa mengenai mistar adalah pemenangnya.
Hampir sama dengan lompat tinggi, lompat galah juga gerakan untuk melompat setinggi-tingginya dengan melawati mistar. Namun, pada lompat galah kamu diharuskan menunggunakan galah untuk mencapai lompatan tertinggi. Pelompat dalam lompat galah tidak boleh menjatuhkan mistar atau pembatas yang menghalang, karena jika pelompat menjatuhkan mistar tersebut sebanyak 3 kali, maka si pelompat akan didiskualifikasi.
Tolak peluru adalah cabang olahraga atletik di bagian lempar, dimana benda yang dilempar adalah peluru yang terbuat dari logam besi bulat. Tolak peluru dilakukan dengan cara mendorong atau menolak peluru sejauh-jauhnya dengan menggunakan satu tangan.
Cabang olahraga atletik ini menjadi bagian dari kategori melempar. Benda yang digunakan berupa cakram yang biasanya terbuat dari kayu dan lempengan besi yang berbentuk bulat. Atlet yang terjauh dalam melempar adalah pemenangnya.
Lontar martil atau lempar martil menjadi cabang olahraga atletik dari kategori melempar yang terakhir. Hampir sama dengan melempar cakram, dimana pemenang ditentukan berdasarkan jauhnya hasil lemparan. Martil yang digunakan memiliki bobot berbeda-beda.